Archive | June, 2012

Foto Teaser Kyuhyun sama Siwon

27 Jun

     

 

Omooooooo teasernya keren begetee >o< Kyuhyun oppa so cool XD Siwon oppaaaaaaaaaaa kyaaaaaaa

Be My Lady Part 3

26 Jun

Be My Lady

  • Main cast : Kim Kibum as Kim Kibum
    • Kim Jongwoon as Kim Yesung
    • Lee Donghae as Lee Donghae
    • Kim Youngwoon as Kangin
    • Choi Siwon as Choi Siwon
    • OC : Han Soo Gun
    • Lee Yong Jin
    • Han Hyun Hee

Nah ini dia part 3 nya hehe.. Chosunghamnida waktu itu part ini sempet ilang gatau kemana Author lupa nyimpen kali yaa? –a Hehee mianhe kalo part sebelumnya agak ruwet hehee ya namanya aja baru junior hehe harap maklum.. Buat part kali ini kayanya kedekatan Han Soo Gun sama Yesung uda mulai keliatan nih eciyeeee.. Penasaran? Cekibroot 😀

 

Previews

“Aduuhh~ ahh mianhe aku tak melihat jalan.” Jawabku

“Ahhh dasaaarr…” belum sempat dia meneruskannya lagi dia sudah berkata lagi.

“Kaauuuu?!! Dasar yeoja bodoh. Apa yang kau lakukan disini? Apa kau membututiku?” jawabnya kasar.

“Hey, Kim Yesung, untuk apa aku mengikutimu buang buang waktu saja.” Balasku.

“Dasarrr kau ini.” Diapun pergi meninggalkanku begitu pula aku.

 “Ahh tidak pasti ponselku terjatuh di supermarket saat bertabrakan dengan namja sombong itu. A atau dia mengambil ponselku? Dasar namja sombong, jelek, dan aaahhhhhhh aku benci kau Kim Yesuuuuuuuuuuuuuung.”

 

Keesokan harinya, seperti biasa aku berangkat dengan Kibum. Di perjalannan aku selalu bergumam sambil membayangkan wajah namja gila itu. Ya siapa lagi kalau bukan KIM YESUNG namanya sangat melekat dipikiranku. Kebencianku semakin memanas.

“Ahhh namja gila.. “ teriakku agak pelan tapi suaraku terdengar oleh Kibum.

“Ya! Soo Gun-ah jangan berteriak di telingaku. Waeyo? Siapa namja gila itu?” tanyanya.

“Ahh aniyo Kibum-ah, kau salah dengar.” Bualku.

“Ya! Kojima. Kau kira aku tuli?” tanyanya agak meninggikan nadanya.

“Ahh aniyoo, gwaenchana.” Jawabku singkat.

“Oh iya semalam aku menelponmu tapi mengapa ada suara laki laki? Apa kau sedang batuk?” tanyanya mengubah topic.

“Mwo? Laki laki? Ahh aniyoo perasaanmu saja mungkin.” Jawabku gugup.

“Jinjjanayo?” tanyanya semakin penasaran.

“Ne keuroge.” Jawabku semakin ragu.

Flashback

“Soo Gun-ah sedang apa ya? Apa dia masih memikirkan apa yang kulakukan tadi? Ahh sebaiknya aku telepon saja.” Gumam Kibum.

“Ahh Yeoboseyo0 Soo Gun-ah, mian….” Suaraku tersela oleh suara.. Laki laki?

“Ya! Nuguya? Pemilik ponsel ini sedang tidak ada arraseo.”

Piiipp

Flashback end

Kibum masih memikirkan kejadian semalam. Dia tau kalau Soo Gun berbohong. Tapi dengan segera ia menepis semua pikiran itu. Mereka berdua pun tiba di sekolah.

“Gomawo Kibum-ah, baiklah aku  ke kelas dulu yah?” pamitku pada Kibum setelah mengembalikan helmnya.

“Jak.. Jakkamanyo.” Dia menarik tanganku dan akupun berbalik menghadap Kibum.

“Oh, waeyo?” tanyaku penasaran.

“Nanti sore aku tidak bisa mengantarmu pulang aku menghadiri perayaan perusahaan Abeojiku. Gwaenchana?.” Tanyanya kecewa.

“Ohh, ne arraseo Kibum-ah. Gwaenchanayo. Aku bisa pulang naik taksi. Baiklah aku ke kelas dulu.”

Akupun meninggalkan kan Kibum. Sesampainya di kelas aku dikejutkan oleh sekotak hadiah berwarna pink dengan pita berwana sama pula. Aku penasaran. Akupun membukanya. Aku terkejut karena ponselku ada didalamnya. Disitu ada sepucuk surat kecil yang bertuliskan.

“Hey ini ku kembalikan ponselmu. Ponselmu terjatuh saat kita bertabrakan di Supermarket. Mianhe tidak langsung memberitahumu.. Aku tidak merusaknya atau mengutak atik ponselmu.

 

~Kim Yesung~

Mwo? Kim Yesung? Namja gila itu bosa berbicara se sopan ini?  Andwe. Ini pasti bukan dia. Dia kan namja sombong dan aahh aku sampai bingung menilainya. Tiba tiba aku menyalahkan diriku sendiri karena sudah salah menilanya.

“Sejak kapan dia belajar sopan santun semanis ini? Baiklah aku harus berterima kasih padanya.” Gumamku girang.

“Ya! Soo Gun-ah apa yang kau dapat itu pasti dari laki laki?” tiba tiba suara Yong Jin mengagetkanku. Aiiish kebiasaannya itu selalu saja. Kapan dia bisa merubah kebiasaan buruk itu?.

“Aish.. Ya! Bisakah kau tidak berteriak di telingaku? Bikin aku kaget saja.” Cecarku.

“Hehe.. Mianhe. Bukankah itu ponselmu?” tanyanya heran.

“Memang iya. Semalam ponselku sempat hilang karena bertabrakan dengan seseorang di Supermarket lalu dia berniat mengembalikan ponselku.” Jelasku.

“Ohh, ne ne. Nuguya?”

“Boesunsuria?”

“Orang yang menabrakmu di Supermarket Soo Gun-ah. Otakmu itu sulit sekali mencerna kata dengan baik.”

“Ya! Jangan mengejek. Kkkim.. Kim Yesung….”jawabku gugup karena aku tau dia pasti akan berteriak.

“Mwoooo?! Kim Yesung?!! Omooo beruntung sekali kau Soo Gun-ah kau pas…” belum selesai dia meneruskan omongannya aku sudah menutup mulutnya dengan tanganku.

“Ssssstt.. Jangan keras keras bicaranya. Kau ini..” omelku.

“Hehe mianhe. Aku hanya kaget saja Soo Gun-ah. Sejak kapan dia sebaik itu padamu? Jangan jangan kalian sekarang sedang saling dekat? Ah ahh kojima kojima..” ejeknya.

“Mwo? Aku dengan Kim Yesung?! Andwae!.” Jawabku ketus.

“Sudahlah Soo Gun-ah akui sajaa.. Hihihiii.” Dia semakin menjadi.

“Aishh..Aniyoo”

Waktu terasa cepat sekali. Sekarang aku pulang sendiri karena Kibum mengahadiri acara perusahaan Abeojinya. Lagi lagi taksi. Aku sudah bosan menunggu sangat lama. Kulihat arlojiku yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dari jauh aku melihat segerombolan pemuda ya kira kira umur 19 tahunan yang sudah memperhatikanku sejak tadi. Akupun mulai merasakan hal yang tak enak.

“Aishh kenapa mereka melihatku begitu” gumamku pelan

“Hai.. Nona menunggu siapa malam malam begini? Mari aku antarkan kerumahmu” ajak pemuda itu.

“Aku ini masih pelajar. Jadi bisakah kalian tinggalkan aku sendiri?” jawabku takut.

“Sudahlah nona ayo ikut kami..” jawab salah seorang pemuda lin yang seraya menarik tanganku.

“Dowajoseyo, lepasku aku. Aku tak ingin ikut kalian” pintaku sambil menangis.

“Ahh kau ini pake acara menangis segala ppalliyo..”

Tiba tiba aku mendengar suara namja.. Suara namja.. Kim Yesung?

“Mianhe chagiya, kau pasti menunggu lama kajja kita pulang dia merangkul pundakku dan menyuruhku masuk ke mobilnya.

Cha.. Cha.. Chagiya? Aku kaget dia memanggilku seperti itu. Akupun akhirnya masuk kedalam mobilnya. Saat kami berada di dalam mobil dia hanya diam dan tetap focus menyetir. Sedangkan aku hanya menangis tanpa suara walaupun sedikit terisak. Aku sangat takut, jika tak ada dia aku sudah jadi apa. Dia memberhentikan mobilnya disebuah taman yang berdanau yang indah sekali saat malam. Kami berduapun turun dan berdiri di samping danau yang berpagar itu.

“Mianhee aku mela..” belum sempat dia berkata aku sudah memeluknya sambil menangis.

“Ahh.. Aku sangat takut Yesung-ah, apa jadinya jika tadi tak ada kau..” isakku

“Sudahlah.. Tak apa. Sekarangkan sudah lebih baik. Lain kali jangan pulang selarut itu. Tak baik anak perempuan sepertimu pulang selarut itu.” Jawabnya lembut sambil memelukku erat dan mengelus rambut panjangku.

“Go.. Gomawoyo Yesung-ah”

“Ne, Soo Gun-ah”  jawabnya sambil tersenyum namun aku tak mengetahuinya. Dia pun melepaskan pelukannya dariku dan kamipun saling berpandangan. Dia tersenyum dan menghapus air mataku.

“Mianhee a..aaku sudah salah menilaimu. Dan terima kasih kau sudah mengembalikan ponselku.”

“Ne, cheonmaneyo. Sudahlah jangan menangis. Kau sangat jelek saat menangis. Hahaa.” Ejeknya.

“Ya! Di saat saat seperti ini kau masih bisa mengejekku?”

“Hehe ne ne mianhe. Kajja kuantarkan kau pulang.”

“Ne, kajja.”

Diapun mengantarkanku pulang. Selama perjalanan aku hanya diam dan dia hanya focus menyetir. Saat sudah tiba di depan rumah akupun berterima kasih padanya.

“Ini rumahmu?” tanyanya.

“Ne, ini rumahku. Gomawo sudah mengantarkan ku pulang. Baiklah aku masuk dulu yah.” Pamitku padanya.

“Baiklah lain kali kau jangan pulang larut malam lagi. Arraseo?”

“Ne, arraseo. Anyonghi jumuseyo. Gomabseumnida.”

Dia langsung melaju meninggalkanku. Setibanya dirumah aku langsung pulang.

“Annyeong jumuseyo, Eomeoni aku pulang.” Namun tak aja jawaban. Akupun memasuki dapur dan melihat ada sebuah notes tertempel di magnet kulkas.

“Chagiya, maaf Eomeoni tidak memberitahumu. Tadi aku sudah mencoba menelpomu tapi ponselmu tidak aktif. Eoemeoni ada tugas ke China untuk beberapa minggu. Eomeoni sudah berbelanja untuk keperluan makanan sehari harimu. Kau pasti bisa memasaknya sendiri. Mianhe jika mendadak. Jaga dirimu baik baik chagiya.

 

~Eomeoni~

Mwo?!  Kenapa mendadak seperti ini? Aishh lagi lagi aku sendiri dirumah.  Eomeoni bogoshippo.

Keesokan harinya kebetulan sekali hari Sabtu. Sekolahku libur. Pagi pagi  sekali biasanya sudah ada makanan yang enak berjajar jajar di meja makan.

“Aku lapar sekali. Jika ada Eomeoni apasti sudah berjajar makanan yang enak disini.”

Beberapa saat aku bergumam suara bel rumahku berbunyi. Pagi pagi begini siapa sih yang bertamu?.

Tingg tooongg

“Annyeong haseyo.. Apa ada orang dirumah?” suara namja itu.

“Ne, jakkamanyo. Anyyeong haseyo Keluarga Han di..” belum sempat selesai aku sudah kaget melihat seorang namja yang taka sing bagiku mengunjungi rumahku.

“Bolehkah aku mengunjungimu. Aku sedang bosan dirumah.” Jawab namja itu sambil nyengir.

To be continued…..

 

Caaahh gimana part 3nya? Freak bukan sih? Hehe mianhe kalo cuman dikit yah Author lagi gad aide cemerlang nih.. Tunggu aja yah di part 4nya. Please comment yah.. Hargai usaha orang lain dong. Gomawoyoooo ^^

 

Super Junior come back with 6th album “Sexy, Free & Single”

25 Jun

Super Junior siap kembali sekali lagi lewat album keenam. Album yang dirilis setelah 11 bulan itu diberi judul ‘Sexy, Free & Single’.

‘Sexy, Free & Single’ siap dirilis 1 Juli mendatang. Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh pihak agensi SM Entertainment.

“Super Junior akan merilis album resmi keenam ‘Sexy, Free & Single’ pada 1 Juli tengah malam lewat situs musik seperti MelOn, Genie, dan Naver Music,” ujar juru bicara SM Entertainment dilansir AllKPop, Kamis (21/6/2012).

Menyambut album tersebut, satu foto teaser Eunhyuk dirilis. Eunhyuk terlihat memakai kemeja putih celana biru dan mata ditutup bunga-bunga kecil. Rambut Eunhyuk pun terlihat berbeda dari sebelumnya.

Album keenam Super Junior itu termasuk salah satu album yang ditunggu. Sebabnya, ini akan jadi album pertama Kangin setelah wajib militer dan album terakhir Leeteuk sebelum wajib militer.

                                 

Itu adalah foto teaseralbum keenamnya Super Junior. Ada Yesung, Sungmin, Donghae, Kyuhyun, Ryewook, Leeteuk, Shindong, Eunhyuk, dan Kangin  yang baru Author dapet cuman kurang siwon aja kok. Author belom nemu Siwon nih wahh pasti keren dehhh. Siwon cepatlah pemotretan uda penasaran begetee dehhh >.<. Kita tunggu saja nanti albumnya yang launching di tanggal 1 Juli 2012. Siap siapin pulsa odem yang banyak yahh buat download kkkkk^^

Membuat Nama Korea Berdasarkan Tanggal Lahir

25 Jun

*Nama marga diambil dari angka belakang tahun kelahiran kalian :

0 : Park

1 : Kim

2 : Shin

3 : Choi

4 : Song

5 : Kang

6 : Han

7 : Lee

8 : Sung

9 : Jung

*Nama Tengah diambil dari bulan kelahiran kalian :

1 : Yong

2 : Ji

3 : Je

4 : Hye

5 : Dong

6 : Sang

7 : Ha

8 : Hyo

9 : Soo

10 : Eun

11 : Hyun

12 : Rae

*Nama kita sendiri (nama panggilan) diambil dari tanggal kelahiran kita :

1 : Hwa

2 : Woo

3 : Joon

4 : Hee

5 : Kyo

6 : Kyung

7 : Wook

8 : Jin

9 : Jae

10 : Hoon

11 : Ra

12 : Bin

13 : Sun

14 : Ri

15 : Soo

16 : Rim

17 : Ah

18 : Ae

19 : Neul

20 : Mun

21 : In

22 : Mi

23 : Ki

24 : Sang

25 : Byung

26 : Seok

27 : Gun

28 : Yoo

29 : Sup

30 : Won

31 : Sub

Nah contohnya saya nih 27 September 1996 maka nama saya menjadi Han Soo Gun. Nah gimana? Nama korea kalian apa? Silahkan mencoba 😀

I ♥ Super Junior

25 Jun


Ini dia nih boyband kesayangan saya :D. Awalnya sih aku biasa aja sama mereka. Tapi lama lama aku jatuh cinta sama mereka. Bukan karena mereka ganteng dan lain lain. Menurutku mereka boyband yang keren deh.. Semua personilnya multitalenta banget deh.. Mulai dari akting, MC, penyiar radio, bahkan sampek banyak membintangi berbagai acara televisi. Mereka semua emang TeOPe duehhhh..

My Beloved Bias (з˘⌣˘ε)

25 Jun

 

Nah nah ini dia oppa kesayangan sayaaa (з˘⌣˘ε)  sumpah dia ganteeeeeeng banget…

Ahhhh lopek lopek sama dia deh

Be My Lady part 2

25 Jun
  • Main cast : Kim Kibum as Kim Kibum
    • Kim Jongwoon as Kim Yesung
    • Lee Donghae as Lee Donghae
    • Kim Youngwoon as Kangin
    • Choi Siwon as Choi Siwon
  • OC : Han Soo Gun
    • Lee Yong Jin
    • Han Hyun Hee

Author : septia dwieky

Annyeong haseyooo.. Wah author udah bikini nih part 2 nya. Disini author datengin Other cast yang satunya lagi nohh. Mungkin ini ceritanya agak gak nyambung ini author agak galau nih haha *eciyee curhat. Mianhe kalok agak freak gimance gitu haha. Cekidot 😀

 

Previews

Akupun pergi bersekolah dengan Kibum. Diperjalan kami saling bercanda tawa dan tidak henti hentinya dia terus menggodaku dengan ejekannya itu membuatku kesal saja. Tapi itulah yang membuatku senang jika aku menghabiskan waktu bersamanya. Aku serasa mengingat dulu saat kami masih di sekolah dasar yang sering pulang bersama. Saat itu rumah kami masih berdekatan hanya berjarak satu rumah. Sekarang dia pindah ke komplek lain karena rumahnya terlalu jauh dari tempat Abeojinya bekerja. Aku selalu senang saat mengingat itu semua

 

Flashback

“Soo Gun-ah ini adalah sekolah barumu” kata Eomeoni.

“Aku tidak ingin sekolah disini Eomeoni..” jawab Soo Gun kecil.

“Waeyo? Bukankah ini sekolah ini bagus? Lihat sekolahnya saja besar seperti ini?” bujuk Eomeoni ku.

“Baiklah, aku akan sekolah disini. Aku pergi dulu Eomeoni aku menyayangimu”jawabku lembut.

“Nado chagiya. Sudah cepat masuk nanti kau terlambat”

Akupun memasuki lorong lorong sekolah ini dan bertemu dengan salah seorang guru di sekolah itu.

“Chogiya Songsaengnim, dimana kelas 1a?” tanyaku pada guru tersebut.

“Ahh kau pasti murid baru itu kan? Ne, kajja biar kuantarkan ke kelasmu”

Setelah melewati banyak kelas akupun sampai di kelas baruku. Tampak besar, rapi dan mewah. Orangtuaku selalu memilhkanku ke sekolah favorit yang ada di Seoul. Dan sepertinya mereka semua orang yang ramah. Semoga saja aku bisa mendapatkan teman baru disini.

“Anak anak kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu” ibu guru itu tersenyum manis padaku. Akupu mengiyakan dengan anggukan.

“Annyeong haseyo.. Chaunun Han Soo Gun imnida. Mannaseo bangapseumnida.” Setelah memperkenalkan diri akupun membungkuk kan badanku untuk member hormat.

“Baiklah Han Soo Gun, kau boleh duduk di samping Kim Kibum” suruh Ibu guru itu.

Akupun menuruti kata kata ibu guru itu.

“Annyeong haseyo Han Soo Gun, chaunun Kim Kibum imnida. Nado mannaseo bangapseumnida.” Kenalnya sambil tersenyum lembut padaku.

“Ne, kansahamnida Kibum-ah.” Jawabku.

Saat jam istirahat aku tidak tau ingin bermain apa. Saat itu temanku hanya Kibum saja dan aku tak tau ia pergi kemana. Aku hanya duduk termenung di atas ayunan sambil melihat anak anak yang lain bermain. Tiba tiba saja ada seorang menghapiriku. Aku senang akhirnya ada yang mau mengajakku bermain. Dia datang bersama dengan salah seorang temannya.

“Hey, murid baru apa yang kau lakukan disini? Ini ayunan favoritku. Menyingkir kau!” bentaknya di depanku.

“Tapikan ini ayunan milik sekolah kau bisa gunakan ayunan yang satunya lagi. Bagaimana kalau kita main ayunan bersama?” jawabku polos dan tersenyum padanya.

“Hey, berani sekali kau murid baru. Aku adalah Han Hyun Hee. Aku adalah orang terkaya di sekolah ini, jadi aku harus mendapatkan apa yang aku inginkan. Cepat menyingkir!” dia menarik tangannku dan membuatku terjatuh ke tanah.

“Aduh~sakit” lirihku.

“Makanya kau jangan macam macam denganku. Sekarang rasakan ini….”

Aku sudah menutup mataku karena aku tau dia akan memukulku atau mendorongku lagi. Tapi.. kenapa dia tidak melakukan apa apa? Saat aku membuka mataku aku melihat seorang adeul menghentikan tindakannya.

“Hyun Hee-ah hentikan! Kau tidak boleh menyakitinya. Dia kan murid baru disini. Jika ka uterus begini akan kuadukan kau ke Sora songsaengnim.” Tegasnya.

“Kenapa kau membelanya? Jelas jelas dia yang salah karena tidak mau menyingkir dari ayunan favoritku. Sudahlah Eun Soo-ah, kajja kita pergi.” Dia pergi mengajak pergi temannya itu dari hadapanku. Dan Kibum terlihat khawatir padaku.

“Gwaenchanayo? Apa ada yang terluka?” tanyanya agak panic.

“Ne, nan gwaenchana Kibum-ah. Gomabseumnida.” Jawabku lembut.

“Oh iya kau tinggal dimana?” tanyanya.

“Aku tinggal di Nahm  Paran Residence” jawabku.

“Waahh kita satu komplek. Kau blok berapa? Aku blok B nomor 24.” Tanyanya girang.

“Aku juga blok B tapi aku nomor 22.”

“Wahh kita bertetangga. Bagaimana kalau kita sering berangkat dan pulang bersama?” pintanya padaku.

“Ne taneunoju.” Jawabku sambil tersenyum.

            Sejak saat itu aku dan Kibum sering ke sekolah bersama, bermain bersama, dan menghabiskan waktu bersama. Dia sangat memahamiku. Bahkan semua kebiasaanku dia paham. Sudah 7 tahun dia bersamaku. Suatu hari rumahnya pindah ke tempat lain.

“Kau yakin akan pergi?” tanyaku sambil terisak.

“Ya, jangan menangin Soo Gun-ah.. Aku kan hanya pergi ke komplek lain bukan pindah sekolah dan sebagainya. Aku akan tetap mengunjungimu. Kita kan tetap satu sekolah walaupun berbeda kelas.” Jelasnya sambil mengusap airmataku yang bercucuran.

“Tapi, nanti kita tidak bisa berangkat bersama, bermain bersama, melihat intang di atap rumahmu, dan… dan.. huwaaaaa” tangisanku pun semakin menjadi.

“Ya, kenapa tangisanmu semakin keras? Aku kan bukan keluar negeri. Kita bisa melakukannya bersama Soo Gun-ah”

“Janji? kau akan sering kerumahku?”

Ne, aku janji” dia mengaitkan kelingkingnya di kelingkingku.

Kedekatan kami berlanjut hingga ke masa Sekolah Menengah atas seperti sekarang. Dan menurutku, dia sahabat terbaikku setelah Lee Yong Jin.

Flashback end.

“Ya, Han Soo Gun, kenapa kau masih duduk di sepedaku? Cepat turun.” Sontak aku kaget mendengar suaranya dan membuyarkan memoriku.

“Ahh kita sudah sampai hehe mianhe.” Akupun turun dari sepeda motornya. Kamipun pergi ke kelas bersama. Kami sekarang tidak sekelas bersama.

“Soo Gun-ah, aku ke kelas duluan yah. Nanti jam istirahat aku akan ke kelasmu untuk mengambil buku matematikamu. Okee” dipergi sambil mencubit pipiku pelan. Belum sempat aku membalas ucapannya dia sudah pergi lebih dulu. Dasar Kim Kibum selalu saja begitu. Akupun kembali menuju kelas. Kedatanganku disambut kehebohan dari Yong Jin. Anak itu pasti mau membahas anak anak sombong itu.

“Yaa Soo Gun-ah tumben sekali kau datang pagi pagi seperti ini? Dengan siapa kau?” tanyanya yang heran melihatku datang sepagi ini. Ya karena dia tau aku selalu datang 5 menit atau bahkan 3 menit sebelum bel masuk.

“Aku dengan Kibum. Sekarang aku berangkat sekolah dengannya.” Jawabku datar.

“Wah kau enak sekali, Oppaku saja yang satu sekolah denganku tidak pernah mengajakku pergi bersama.” Jawabnya

“Oppamu? Choi Siwon oppa? Dia juga bersekolah disini?” tanyaku bingung.

“Iya, dia kelas 2. Mwo? Mollaso? Kukira kau sudah tau. Oh iya dengar dengar kita akan kedatangan murid baru. Katanya sih dia itu anak orang kaya.” Dia mengubah topic pembicaraan.

“Jinjjanayo? Apa kau namanya?” tanyaku.

“Mmmm, aku juga tidak tau. Katanya dia akan  masuk ke kelas kita untuk mengganti Soo Young.” Jelasnya padaku.

“Oh ne ne” jawabku.

Beberapa menit kemudian bel masuk kelaspun berbunyi. Dari kejauhan aku melihat Kang Songsaengnim datang dengan seorang yeoja yang cantik berambut pendek. Aku pandangi lekat lekat wajah itu. Aku berkata dalam hati sepertinya aku mengenal yeoja itu, tapi siapa? Suara sambutan Kang Songsaengnim pun membuyarkan lamunanku.

“Annyeong haseyoo anak anak. Hari ini saya datang membawa murid baru, silahkan perkenalkan dirimu.” Sapanya

“Ne. Annyeong haseyo.. Chaunun Han Hyun Hee imnida. Kansahamnida” kenalnya.

DEG! Sontak aku kaget saat dia menyebut namanya. Han Hyun Hee? Dia kan temanku saat sekolah dasar yang selalu saja membeciku. Aku senang bisa bertemu dengannya. Dia tetap cantik seperti dulu. Semoga saja kita bisa berteman.

“Baiklah, Hyun Hee-ssi silahkan menempati bangku kosong yang ada di belakang Yong Jin-ssi dan Soo Gun-ssi.” Suruh Kang Song saengnim.

“Ne, algaeseumnida.” Jawabnya datar.

Selama pelajaran, Hyun Hee selalu aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Kang Songsaengnim. Dia sampai sampai membuat Kang Songsaeng merasa kagum. Karena dia kan baru jadi murid baru sudah aktif begitu. Ya jujur, akupun kagum dengannya. Tapi aku sudah mengenalnya sejak Sekolah Dasar dia memang murid yang aktif dan jarang sekali mendapat nilai yang buruk. Aku memang mengakui kecerdasan otaknya.

“Hey, anak baru itu sepertinya bukan hanya cantik, tapi otaknya pintar juga yah” kagum Yong Jin.

“Aku sudh tau semua sifatnya, karena dia adalah teman saat aku di Sekolah Dasar.” Jawabku datar.

“Jinjjanayo? Pantas saja kau seperti sudah mengenalnya” jawabnya

Saat jam istirahat kami sempat berpapasan di kantin aku berusaha tersenyum padanya tapi responya hanya biasa saja. Hari ini aku hanya berdua saja dengan Yong Jin karena Kibum setelah istirahat ada ujian matematika. Yah aku tau Kibum, dia selalu ke perpustakaan berjam jam saat aka nada ulangan. Tidak heran jika sejak kecil dia selau mendapatkan peringkat yang tinggi. Kadang aku ingin sekali memliki otak sepintar Kibum tapi sepertinya kapasitas memoriku tidak bisa mencapainya.

“Soo Gun-ah, kenapa kau memandangi Hyun Hee seperti itu?” Tanyanya heran.

“Aniyo, hanya saja sepertinya dia tidak mengenaliku lagi. Karena rambutku yang bertambah panjang. Kan kau tau rambutku pendek saat itu.” Jelasku.

Bel istirahat pun serasa cepat bordering. Yong Jin meninggalkanku karena dia dipanggil oleh Kang Songsaenim di ruang guru. Saat itu aku tidak sengaja bertemu lagi dengan Hyun Hee saat dia akan ke kelas juga. Kami beradu pandang cukup lama dan akhirnya dia angkat bicara.

“Lama tak bertemu Han Soo Gun” sapanya dengan nada agak sinis.

“Hai, Han Hyun Hee lama juga kita tidak bertemu. Ternyata kita bisa satu sekolah lagi yah, satu kelas lagi pula.” Jawabku girang tanpa dosa.*ceilehh

“Kau kira aku senang bisa bersama denganmu? Ingatlah kita tetap musuh M U S U H” jawabnya sinis.

“kau kira kau akan menjadi temanku” jawabku polos.

“Hah? Temanmu? Jangan bermimpi Han Soo Gun. Kau tau tujuanku masuk sekolah ini?” tanyanya.

“Memangnya karena siapa?”

“Kim Kibum. Ya Kim Kibum. Karena itulah aku membecimu Han Soo Gun” jawabnya ketus.

“Kim Kibum?” tanyaku lebih heran.

“Aku benci melihatmu bisa dekat dengannya. Sedangkan aku? Aku hanya bisa melihat kalian berdua bermesraan.” Jawabnya makin sinis.

“Kau jangan berburuk sangka. Aku dan Kibum hanya berteman. Tak lebih dari itu. Jika kau ingin mendekatinya cobalah bersikap lebih lembut. Karena aku paham sekali wanita seperti apa yang dia sukai.” Jawabku sambil memegang kedua pundaknya dan tersenyum. Setelah mendengar perkataanku barusan, raut wajahnya agak berubah menjadi.. Ah bahkan aku tak dapat menjelaskannya. Aku tau mungkin dia sedikit kaget dengan perkataanku. Akupun pergi meninggalkannya sendiri.

Selama pelajaran, sepertinya dia masih memikirkan kalimat yang lontarkan tadi.

“Hey, temanmu itu kenapa Soo Gun-ah?” Tanya Yong Jin padaku.

“Molla, sepertinya dia masih memikirka kata kataku tadi.” Jawabku santai.

“Memangnya apa yang kau katakana padanya?”

“Kau tak perlu tau itu.” jawabku sedikit mengejek.

“Aiiisshh.. Kau ini. Ayolah.. Soo Gun-ah. Jebal?”jawabnya penuh permohonan.

“Tetap tidak bisa. Hanya aku, dia dan, Tuhan yang tau.” Jawabku sambil menjulurkan lidahku.

“Ne, arraseo. Aku tidak akan memaksamu.” Jawabnya melas.

“Suatu saat kau pasti akan tau Yong Jin-ah”

Sore itu, aku pulang bersama Kibum. Disaat perjalanan ponsel terdengar berbunyi.

Neo gateun saram tto eopseo juwireul dureobwado geujeo georeohdeongeol eodiseo channi

Neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun saram neo gatchi joheun ma eum neo gatchi joheun seonmul

Neomu dahaeng iya aesseo neorel jikyeojul geu sarami baro naraseo eodiseo channi

Na gatchi haengbokhan nom na gatchi haengbokhan nom na gatchi unneun geureon choegoro haengbokhan nom

(#np Super Junior – No Other reff)

“Yeoboseyo, ada apa Eomeoni?”

“Ahh, Soo Gun-ah. Apakau masih jauh dari rumah?” Tanya Eomeoni diseberang sana.

“Belum, mworagoyo?”

Bisakah kau mampir ke Supermarket? Persediaan telur dan sayuran kita sudah hampir habis. Tadi aku tak sempat karena sangat terburu pulang. Apa kau memiliki cukup uang?” Tanya Eomeoni.

“Ohh.. Kami baru saja pulang dari sekolah. Iya aku akn mampir aku memliki cukup uang untuk itu. Baiklah akan kubelikan pesananmu Eemeoni.”

“Ne, kansahamnida chagiya”

“Cheonmaneyo”.

Setelah aku menutup sambungan teleponnya akupun menyuruh Kibum untuk mampir ke Supermarket terdekat.

“Kibum-ah, kau tunggu disini saja yah? Aku tidak akan lama kok. Gwaenchanayo?” pintaku.

“Oh, ne arraseo gwaencahanayo.” Jawab Kibum.

“Baiklah, jamsimanyo Kibum-ah”

Akupun meninggalkannya di luar Supermarket dan akupun membeli bahan bahan yang dibutuhkan Eomeoni. Setelah lengkap semua akupun berjalan menuju kasir. BRUGGGG !! Tasku dan bukuku tercecer di lantai karena bertabrakan dengan seseorang.

“Aduuhh~ ahh mianhe aku tak melihat jalan.” Jawabku

“Ahhh dasaaarr…” belum sempar dia meneruskannya lagi dia sudah berkata lagi.

“Kaauuuu?!! Dasar yeoja bodoh. Apa yang kau lakukan disini? Apa kau membututiku?” jawabnya kasar.

“Hey, Kim Yesung, untuk apa aku mengikutimu buang buang waktu saja.” Balasku.

“Dasarrr kau ini.” Diapun pergi meninggalkanku begitu pula aku.

Aku pun pergi meninggalkannya setelah membayar semua belanjaanku.

SREEEEETTT

“Apa ini?” bingungnya.

“Inikan ponsel yeoja bodoh itu? Dasar ceroboh begini saja bisa terjatuh. Aigooo”

Sesampainya dirumah, Yesungpun memperhatikan ponsel tersebut dan mengutai atiknya. Di ponsel tersebut terpajanglah foto seorang yeoja. Ya, dialah Han Soo Gun murid ceroboh dan…. Dia cantik.. Cantik sekali..

“Ahhh.. Apa yang kau pikirkan Kim Yesung… Tidak mungkin aku berkata seperti itu aku pasti bermimpi” Yesung berbicara sendiri lalu memukul pipinya agak keras.

“Awww.. Aishh ini bukan mimpi. Apa yang baru saja kau katakan Kim Yesung.. Tidak tidak.. Baiklah besok aku akan mengembalikan ponsel ini” jawabnya sendiri.

Akupun sampai dirumah bersama Kibum. Aku sangat berterima kasih padanya karena dia sudah mau mengantarku sampai hampir selarut ini.

“Kibum-ah, apa kau tidak mampir dulu?” tanyaku padanya.

“Tidak, inikan sudah malam. Lagi pula aku tidak enak dengan Eomenimu Soo Gun-ah.” Jawabnya dengan tersenyum.

“Oh.. Ne algaeseumnida. Neomu neomu gomawoyo Kibum-ah. Baiklah aku masuk dulu yah..” Jawabku sambil tersenyum sambil sedikit tersenyum padanya. Ketika aku akan meninggalkannya tiba tiba dia menarik tanganku dan.. dia mencium keningku pelan. DEG ! Aku kaget dia melakukan hal itu. Akupun tak ada niatan untuk memarahinya ataupun menolaknya. Ada apa ini? Aku hanya termenung dengan sikapnya tadi dan akhirnya dia angkat bicara.

“Selamat malam tuan putri” jawabnya dan pergi meninggalkanku.

Saat aku masuk kedalam rumah aku terus memegangi keningku. Aku masih tidak percaya dia melakukan hal itu. Jantungku terasa berdetak sangat kencang sekali. Sangat kencang hingga aku dapat merasakannya dari luar tubuhku. Dan suara Eomeoni mengagetkanku.

“Soo Gun-ah, kau sudah pulang.”

“Oh ne Eomeoni, ini titipanmu tadi. Mianhe aku pulang terlambat seperti ini.” Sesalku.

“Aniyo chagiya, sudah cepat mandi Eomeoni akan siapkan makan malam untuk kita.”

“Ne Eomeoni.”

Saat aku selesai mandi semua makanan sudah tersaji di meja makan.

“Waahh Eomeoni.. Baunya sedap sekali.. Waahh Eomeoni memang pandai memasak yahh.. Sekali sekali aku ingin sekali memasak mbersama Eomeoni. Bolehkah?” pintaku pada Eomeoni.

“Tentu saja boleh sayang, bagaimana jika besok? Besok kan hari Sabtu kau sedang libur sekolahkan Eomeoni juga sedang tidak ada tugas penting. Bagaimana kalo kita membuat cup cake atau makanan lainnya? Eotteoke?” tawar Eomeoni.

“Wah tentu saja aku mau Eomeoni. Bolehkah aku mengajak Yong Jin? Aku ingin sekali mengajaknya Eomeoni.” Rengekku.

“Tentu saja boleh, sudah sudah ayo kita makan. Mokcha”

“Wahh.. Kansahamnida Eomeoni.” Jawabku sumringah.

Stelah makan malam akupun kembalimke kamar dan mencari ponselku untuk menelepon Yong Jin. Tapi setelah mengobrak abrik kamarku poselku.. tidak ada.

“Ponselku.. Dimana aku meletakkannya? Tadi aku letakkan di saku bajuku tapi.. Kenapa tidak ada? Ponselku hilaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang.” Teriakku dalam kamr sambil merengek.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Apa saat di supermarket tadi?”

Flashback

“Aduuhh~ ahh mianhe aku tak melihat jalan.” Jawabku

“Ahhh dasaaarr…” belum sempar dia meneruskannya lagi dia sudah berkata lagi.

“Kaauuuu?!! Dasar yeoja bodoh. Apa yang kau lakukan disini? Apa kau membututiku?” jawabnya kasar.

“Hey, Kim Yesung, untuk apa aku mengikutimu buang buang waktu saja.” Balasku.

“Dasarrr kau ini.” Diapun pergi meninggalkanku begitu pula aku.

Flashback end

“Ahh tidak pasti ponselku terjatuh di supermarket saat bertabrakan dengan namja sombong itu. A atau dia mengambil ponselku? Dasar namja sombong, jelek, dan aaahhhhhhh aku benci kau Kim Yesuuuuuuuuuuuuuung.”

To be continued…

 

 

 

 

Nahhhh gimana tuh part 2nya? Kali ini makin seru aja deh kayaknya wahh ini Author mikirnya agak sedikit dalem soalnya Author lagi buntu nih.. Hehe mianhe kalo ada yang gak nyambung. Comment yah jangan jadi silent reader okeeyy. Gomawo^^

Be My Lady part 1

25 Jun
  • Main cast : Kim Kibum as Kim Kibum
    • Kim Jongwoon as Kim Yesung
    • Lee Donghae as Lee Donghae
    • Kim Youngwoon as Kangin
    • Choi Siwon as Choi Siwon
  • OC     : Han Soo Gun
    • Lee Yong Jin
    • Han Hyun Hee

Author : septia dwieky

Annyeong haseyoo saya adalah pendatang baru untuk FanFic ini hehe.. 😀 Sebenernya sih berawal dari iseng aja mumpung ada ide kan mubazir banget kalo gak disalurin hehe mianhe kalo agak freak gimana gitu hehe selamat membaca FanFic yang freak abis ini. Cekidot 😀

 

KRIIIIIIINGGGGG suara jam wekerku bordering tapi aku tetap saja tidak menggubrisnya hingga akhirnya aku melihat jam wekerku yang sudah mengusik ketenangan tidurku.

“Haaaaahhh?!! Sudah jam 7?!! Gawat aku bisa terlambat aahh bagaimana ini?”.

Akupun segera menuju kamar mandi yang tak jauh dari ranjangku. Dengan cepat ku rapikan seragam sekolahku dank u bawa tas serta ponselku. Kulihat ada sebuah pesan dari seseorang

Ya Soo Gun-ah kemana saja kau aku daritadi menelponmu tapi kau tidak mengangkatnya, jangn lupa hari ini ada ujian sastra korea jangan terlambat. Sender : Kim Kibum”

“Ahh tidak aku lupa belajar, Han Soo Gun babo” gerutuku.

Sesampainya aku disekolah dugaanku benar aku terlambat sangat sangat terlambat. Saat tiba di depan kelasku aku sudah melihat Kang Songsaemnim sudah berada di depan kelas memberikan pengarahan dalam ujian nanti. Daaaan

“Chogiya Kang songsaemnim, chosumnida saya terlambat” lirihku.

“Ya ! Han Soo Gun, darimana saja kau? Kau sudah terlambat 15 menit untung saja ujian belum kumulai” cecarnya.

“Chosumnida Kang songsaemnim.” Jawabku melas.

“Baiklah cepat duduk sana”

“Ne Kang songsaemnim” . Akupun langsung menempati bangku kosong yang terletak tidak jauh dariku.

“Soo Gun-ah kemana saja kau? Aku hampir gila menunggumu disini untung saja Kang songsaengnim tidak menghukummu” oceh teman sebangkuku yang sekaligus adalah sahabatku dari kecil.

“Aku semalam sibuk membantu eommaku karena besok ada acara penting dirumahku” jelasku.

“Oohhh ne ne ne arraseo” lanjutnya.

“Eh Yong Jin-ah nanti beritahu aku ya, karena semalam aku tidak belajar hehe” rayuku.

“Iya iya Soo Gun-ah”jawabnya santai.

“Kau memang sahabat yang baik haha” aku sedikit nyengir.

“Tentu saja”. Senyumnya.

KRIIIIING KRIING bel istirahat pun berbunyi. Aku dan Yong Jin pun pergi ke kantin sekolah. Sekolahku ini memang bias dibilang sekolah yang lumayan elite di kota Seoul. Saat aku memesan makanan orang yang taka sing bagiku menghampiriku.

“Yaa ! Soo Gun-ah kemana saja kau, tadi pagi aku menelponmu tapi kau tak mengangkatnya, apa yang kau lakukan semalam?” ocehnya.

“Hey Kim Kibum kau ini baru saja datang sudah mengomeliku, apa itu hobi barumu selain mencubit pipiku?” balasku.

“Yaa ! Apa maksudmu? Dasar” balasnya sambil mencubit kedua pipiku.

“Aduuh~ Kibum-ah sakit. Cepat lepaskan !” gertakku sambil berusaha menjauhkan tangannya dari pipiku.

“Kalau aku tidak mau bagaimana?”jawabnya sambil sedikit menjulurkan lidahnya.

“Ya ! Kibum-ah cepat lepaskan !” omelku. . Tiba tiba Yong Jin datang sambil membawa makanan yang kupesan.

“Kalian ini selalu saja kalau bertemu selalu bertengkar. Kapan kalian akur?” omel Yong Jin.

“Tapikan Kibum yang mulai duluan Yong Jin-ah” belaku.

“Sudah sudah ini makanan mu” sambil memberikan makananku.

“Hey, Soo Gun-ah nanti malam bolehkah aku kerumahmu?” Tanya Kibum.

“Kau inikan sering kerumahku tanpa meminta izinku, tentu saja boleh” jawabku datar.

Kami bertiga saling mengrobol dan tiba tiba datang anak anak yang amat terkenal disekolah karena ketampanan dan keahlian mereka sebagai pemain basket terbaik di sekolah. Mereka terdiri dari Kim Yesung, Lee Donghae, dan Kangin. Walaupun banyak sekali gadis gadis disekolah yang selalu histeris dengan kehadiran mereka, tapi sepertinya hanya aku saja yang biasa saja menanggapinya. Karena ku sangat benci pada orang yang salalu tebar pesona itu semua membuatku risih. Yong Jin yang sangat tergila gila dengan namja yang bernama Lee Donhae itu sempat terhenti dan menatap namja itu samapai sampai dia tidak berkedip. Ya Tuhan sadarkanlah sahabatku ini kenapa bisa dia tergila gila dengan orang aneh seperti mereka yang bisanya hanya mempermainkan perasaan perempuan.

“Ya, Yong Jin-ah apa yang kau lihat?” tanyaku.

“Lihatlah Soo Gun-ah tampan sekali dia”jawabnya sambil matanya berbinar binar.

“Lee Donghae?”Tanya Kibum padaku.

“Ne, siapa lagi kalu bukan dia” jawabku sedikit kesal.

“Kau ini kenapa sih selalu saja saat mereka lewat kau selalu tidak suka?”balasnya.

“Tentu saja aku tidak suka, mereka hanya mengandalkan ketampanan mereka disekolah ini tapi dalam bidang study mereka 0” jawabku yang semakin kesal.

“Ya ! Mereka seperti itu karena mereka terlalu sibuk dengan kegiatan OSIS” balasnya.

“Itu bukan untuk dijadikan alasan Yong jin-ah” balasku agak sedikit malas.

“Sudahlah kalian berdua ini hanya masalah itu saja sampai uring uringan. Aku mau ke kelas dulu ya, aku ada ujian bahasa inggris nanti.” Pamit Kibum.

“Ne, kalau begitu kita juga ke kelas saja 10 menit lagi bel akan berbunyi, Kajja Yong jin-ah” ajakku.

“Ne, kajja”.

Aku dan Yong Jin pun kembali ke kelas. Saat dalam perjalanan menuju kelas tiba tiba saja ada sesuatu yang ingin aku keluarkan dari perutku ini.

“Aduuhhh Yong Jin-ah aku mau ke toilet dulu ya, kau duluan saja yah sepertinya ada yang tidak beres dengan perutku. Nanti aku menyusul.” Pintaku sambil memegangi perutku yang sakit.

“Kau ini selalu saja. Ne arraseo cepat kembali ya” jawabnya sambil meninggalkanku

. “Aduuhh kenapa ini selalu terjadi saat aku selesai makan kimchi” gerutuku. Setelah beberapa menit di toilet aku segera kembali ke kelasku.

Setelah beberapa menit di toilet aku segera kembali ke kelasku.

“Hahh leganya” sambil menepuk pelan perutku.

BRUUUKKK badanku terjatuh ke tanah dan sepertinya ada seseorang yang menabrakku.

“Yak au ini kalau jalan lihat lihat lihat dong, baboya !”kata namja itu.

“Chosumnida, saya tidak melihat jalan…”

Aku menghentikan kalimatku setelah aku melihat namja yang kutabrak tadi. Dia.. Dia.. Kim Yesung?.

“Hey, kenapa kau diam saja? Cepat menyingkir dari jalanku” bentaknya.

“Ya, inikan jalan umum lagi pula sekolah ini bukan milikmu kan, dasar namja sombong!” balasku.

“Mwo?! Katakan sekali lagi?” sambil berbalik dan sedikit mendekatkan wajahnya kewajahku.

“Kau ini namja sombong!” bentakku tepat di depan wajahnya.

“Kau ini… Ah sudahlah nanti aku terlambat masuk kelas.” lalu dia pergi meniggalkanku.

Dia pun pergi meninggalkan ku dan begitu pula aku. Setibanya di kelas aku datang dengan muka yang kesal.

“Soo Gun-ah, kau kenapa?” Tanya Yong Jin padaku.

“Saat perjalan menjuku kelas, aku sempat bertabrakan dengan seseorang dank u tau siapa?”.

“Siapa memangnya?”.

“Dia Kim Yesung”.

“Mwo? Kim Yesung? OMO~ kau beruntung sekali Soo Gun-ah” jawabnya sambil senyum senyum.

“Mwo? Beruntung katamu? Justru aku malah benci dengannya. Siapa yang suka dengan namja sombong seperti dia” ketusku.

“Beruntunglah kau Soo Gun-ah. Aku saja sampai iri” jawabnya cengengesan.

“Aiiiisshh.. Apa apaan kau ini Yong Jin-ah. Sudah sudah aku sedang tidak ingin membicarakannya bikin muak saja” jawabku kesal.

“Ne ne Soo Gun-ah, Mianhee”

“Ne gwaenchanayo”

KRIIIIIINNNGGGGGG bel pulang sekolahpun berbunyi. Aku berniat tidak langsung pulang karena aku ingijn mampir ke toko buku untuk membeli buku sastra bahasa inggris. Sudah berjam jam aku tidak melihat satupun taksi yang lewat.

“Aduuuhh bagaimana ini sudah jam segini. Eomeoni pasti sangat khawatir” gerutuku sambil menengok arlojiku.

Tak lama kemudian, aku melihat seseorang yang taka asing menghampiriku.

“Hey, jam segini kenapa belum pulang?” tanyanya.

“Oh Kim Kibum, aku sedang menunggu taksi tapi tak ada satupun yang lewat aku ingin ke toko buku membeli buku sastra bahasa inggris, kau kenapa baru pulang? Inikan sudah sore sekali?” tanyaku balik.

“Ohh, tadi aku ke toko buku membelikanmu buku sastra bahasa inggris. Ini bukumu.” Jawabnya sambil mengeluarkan buku dari dalam tasnya.

“Darimana kau tau kalau aku membutuhkan buku ini?” selidikku

“Hahaaaa.. Ya, Soo Gun-ah bagaimana bisa aku tidak tau, kau kan sudah berteman denganku sejak di sekolah dasar tentu saja aku sangat memahamimu. Kau butuh tumpangan?” tawarnya.

“Ahh.. Kau ini bisa saja Kibum-ah. Gomawoyo Kibum-ah”

“Ne cheonmaneyo. Kajja kita pulang, pakai ini.” Balasnya sambil menyodorkan helm padaku.

“Kajja”

Kibum pun mengantarku pulang. Diperjalanan aku berpikir

“Kenapa Kibum sangat memahamiku tapi aku tidak seberapa memahaminya? Dasar babo. Kau ini sahabat macam apa Han Soo Gun?”

 Tiba tiba suaranya membuyarkan lamunanku.

“Soo Gun-ah kau kenapa? Wajahmu tampak bingung begitu?” tanyanya padaku.

“Aahh aniyo, gwaencahanayo Kibum-ah?” jawabku agak panic.

“Oh iya ngomong ngomong kita sudah hampir saja sampai”

“Oh ne”

“Kau tidak mampir dulu Kibum-ah? Katanya kau ingin kerumahku?” tanyaku sambil turun dari sepeda motornya.

“Ahh sebenarnya aku ke rumahmu untuk menyerahkan buku itu. Tapi aku melihatmu belum pulang ya aku berikan saja mumpung ada kau.” Jawabnya.

“Ohh begitu. Yasudah kau hati hati dijalan yah Kibum-ah”

“Tentu saja, baiklah aku pamit pulang dulu yah. Anyeonghi gaseyo” pamitnya.

“Ne ju ui Kibum-ah”

Akupun pulang dan memasuki rumahku.

“Anyeong haseyo Eomeoni aku pulang” sapaku saat memasuki rumah.

“Eoseo oseyo, oh kau sudah pulang Soo Gun-ah. Darimana saja kau jam segini baru pulang?” Tanya Eomeoni lembut. Memang aku ini anak tunggal jadi jarang sekali orangtuaku memarahiku atau membentakku. Tapi aku selalu saja membuat ulah.

“Chosumnida Eomeoni tadi aku menunggu taksi tapi tidak ada satupun yang lewat, untung saja tadi ada Kim Kibum. Tadi dia mengantarku pulang”. Jawabku pelan

“Ohh ne gwaenchanayo chagiya. Kenapa tidak menelepon dan mengabari?”

“Baterai ponselku habis Eomeoni. Semalam aku lupa meng-charge ponselku.” Jelasku

“Ohh begitu. Yasudah cepat mandi sana air hangatnya sudah kusiapkan setelah itu cepat makan aku sudah menyiapkan sup iga kesukaanmu.”

“Ahhh kamsahamnida Eomeoni.”

Dia hanya tersenyum dan melanjutkan memasaknya. Bagiku aku senang sekali memiliki Eomeoni sebaik dirinya. Semenjak Abeoji meninggal, Eomeoni-lah yang bekerja keras untuk menghidupi kelurgaku dengan meneruskan perusahaan kecil milik Abeojiku. Ya walaupun penghasilnya cukup untuk biaya sekolah dan kebutuhan rumah lainnya, aku tetap bangga memiliki Eomeoni seperti dia. Sesibuk apapun dia selalu memperhatikanku. Aku tidak ingin kehilangannya aku sangat menyanyanginya.

“Eomeoni putrimu ini sudah cantik. Sudah menunggu lama?” jawabku girang sambil menujum meja makan. Dia hanya tertawa kecil dan duduk menungguku di meja makan.

“Aniyo purtriku. Kajja kita makan ini sup iga dan nasimu.”

“Ahh gomawoyo.”

Setelah makan malam aku kembali dan menuju kamarku. Aku mengambil buku sastra bahasa inggris yang tadi diberikan oleh Kibum. Aku mempelajari buku itu karena besok aka nada ujian tulis sastra bahasa inggris. Tidak lama kemudian ponselku berbunyi.

“Yeoboseyo?”

“Yeoboseyo Soo Gun-ah. Apakah kau memiliki catatan matematika dari Lee songsaengnim? Aku membutuhkannya untuk tes minggu depan. Apa kau sedang memakainya? Tanyanya diseberang sana.

“Ohh Kibum-ah. Iya aku memlikinya. Tidak aku sudah memakainya. Besok datanglah ke kelasku.”

“Baiklah kalau begitu. Kau sedang apa? Apa aku mengganggumu?”

“Ini sedang membaca buku yang kau berikan. Ah tidak kok”

“Baiklah lanjutkan saja belajarmu. Kansamhanida”

“Ne cheonmaneyo”. Saat aku akan menutup sambungannya dia meneruskan kata kata nya

“Jakkabanyong Soo Gun-ah”

“Aahh ne, mworago?”

“Besok bolehkah aku berangkat sekolah denganmu? Sudah lama kita kita berangkat bersama. Eotteoke?”

“Taneunoju. Bahkan setiap haripun tidak apa apa Kibum-ah haha itupun kalau kau tidak keberatan.”

“Tentu saja tidak. Aku akan senang. Aku bosan sendirian. Baiklah teruskan saja belajarmu. Sampai jumpa besok pagi.”

“Ne, annyeonghi.”

Keesokan harinya aku dan Kibum berangkat sekolah bersama. Pagi pagi sekali dia datang kerumahku. Ya aku tau Kibum itu orang yang sangat disiplin dalam hal masuk sekolah dia tidak ingin terlambat. Eomeni mengantarku ke depan pintu rumah hanya untuk  melihatku berangkat sekolah. Kibum yang sudah sejak tadi menunggu di depan pagar menyapa Eomeoni dengan ramah.

“Annyeong haseyo Ahjumma, bolehkah aku mengantar putrimu kesekolah denganku?” sapanya kepada Eomeoni.

“Ah Kibum-ah. Tentu saja. Jaga dia ya Kibum-ah.”jawab Eomeoniku.

“Eomeoni aku kan sudah bukan anak kecil lagi. Baiklah aku pergi dulu Eomeoni annyeonghi gaseyo.” Pamitku sampil mengecup pipinya.

“Ne annyeonghi gashipshiyo chagiya.”

Akupun pergi bersekolah dengan Kibum. Diperjalan kami saling bercanda tawa dan tidak henti hentinya dia terus menggodaku dengan ejekannya itu membuatku kesal saja. Tapi itulah yang membuatku senang jika aku menghabiskan waktu bersamanya. Aku serasa mengingat dulu saat kami masih di sekolah dasar yang sering pulang bersama. Saat itu rumah kami masih berdekatan hanya berjarak satu rumah. Sekarang dia pindah ke komplek lain karena rumahnya terlalu jauh dari tempat Abeojinya bekerja. Aku selalu senang saat mengingat itu semua….. To be continued..

Caaahhh bagaimana FanFic ini? Bagus? Atau agak freak? Haha mianhe yaahh semuanya. Monggo di comment. Jangan diem aja yah. Kasih saran kalo ada yang gak nyambung okee. Gomawooo ^^

 

Welcome to My Ordinary Blog *\(^⌣^)/*

25 Jun

Annyeong haseyo nan Han Soo Gun imnida. Sebenernya ide bikin wordpress cuman buat kepentingan fanfic sih tapi kok kayaknyaaaa haaahaa pengen gitu punya wordpress hehee. Kalo ada info baru atau menarik insyaallah bakalan saya post juga kok.. Ya sekalian buat media informasi gitu deh.. Hehee so enjoy this Ordinary blog.

Gomabseumnida 😀

Hello world!

25 Jun

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!