- Main cast : Kim Kibum as Kim Kibum
- Kim Jongwoon as Kim Yesung
- Lee Donghae as Lee Donghae
- Kim Youngwoon as Kangin
- Choi Siwon as Choi Siwon
-
- OC : Han Soo Gun
- Lee Yong Jin
- Han Hyun Hee
Annyeong haseyoo wah FFku uda memasuki part 4 nih *baru part 4 aja uda heboh -_- Hahaa mianhe ya kalo part 3nya kemaren cuman dikit.. Author lagi gaada ide nih.. Hehe yaudah entar Author banyakin deh part 4nya ini mumpung ada pelangi nih di kepala Author. Okee cekibroot 😀
Previews
Keesokan harinya kebetulan sekali hari Sabtu. Sekolahku libur. Pagi pagi sekali biasanya sudah ada makanan yang enak berjajar jajar di meja makan.
“Aku lapar sekali. Jika ada Eomeoni apasti sudah berjajar makanan yang enak disini.”
Beberapa saat aku bergumam suara bel rumahku berbunyi. Pagi pagi begini siapa sih yang bertamu?.
Tingg tooongg
“Annyeong haseyo.. Apa ada orang dirumah?” suara namja itu.
“Ne, jakkamanyo. Anyyeong haseyo Keluarga Han di..” belum sempat selesai aku sudah kaget melihat seorang namja yang taka sing bagiku mengunjungi rumahku.
“Bolehkah aku mengunjungimu. Aku sedang bosan dirumah.” Jawab namja itu sambil nyengir.
Aku sangat kaget dia datang kerumahku. Aku mengedipkan mataku berkali kali apa ini efek karena aku bangun terlalu pagi untuk hari libur? Biasanya jam jam seperti ini aku masih tertidur pulas di ranjangku. Aku menepepuk nepuk pipiku. Rasanya tidak sakit.
“Ya! Apa yang kau lakukan?” tanyanya heran.
“Apakah ini mimpi? Pipiku tidak terasa sakit saat kutepuk? Inikah efek bangun terlalu pagi?” balasku polos.
“Babo.. Kalau seperti itu ya mana sakit? Sini sini biar aku saja.” Dia tersenyum sambil menyubit kedua pipiku dengan keras.
“Ya! Sakit Yesung-ah.. Apa apaan kau ini lepaskan. Iya iya ini bukan mimpi. Baiklah kajja masuk.” Rengekku sambil memegangi tangannya.
Dia pun melepaskan tangannya dari pipiku dan aku melaju menuju dapur untuk membuatkannya minuman. Bukannya duduk di ruang tamu tapi dia malah mengikuti ku ke dapur.
“Wah rumahmu bagus juga ya? Desainnya simple tapi tetap mewah..”
“Ini semua desain Eomeoniku dan Abeojiku” jawabku datar.
“Wah jiwa seni mereka bagus sekali.. Ngomong ngomong kemana orangtuamu?”
“Eomeoniku sedang ada tugas ke China untuk beberapa minggu. Abeojiku lama meninggal”
“Ahh mianhe soal Abeojimu aku tak tahu.”
“Ahh ne gwaenchana”
“Berarti aku datang di saat yang tepat”
“Di saat yang tepat? Maksudmu?”jawabku polos.
“Ahh aniyo gwaenchana.. Apa dirumahmu tidak ada makanan? Aku lapar sekali”
“Tidak. Aku saja ingin memasak tapi kau datang kerumah.”
“Jadi kau menyalahkanku?”
“Aniyo.. Hanya saja tertunda ketika kau datang”jawabku gugup.
“Hmm.. Baiklah kita masak bersama. Kau bersama koki yang hebat sekarang haha”
“Memangnya kau bisa… Memasak?”
“Kau mengejekku? Walaupun aku laki laki tapi aku pandai memasak. Baiklah dimana kau menyimpan bahan bahannya?”
“Itu ada di kulkas”
“Kau ingin makan apa?”
“Terserah saja aku hanya membantumu saja”
“Baiklah”
Kami berdua pun memaak bersama sesekali dia mengerjaiku dan menjahiliku. Ternyata dia tidak sepeerti yang aku pikirkan selama ini. Aku terus memandanginya lekat lekat. Dia.. Sangat tampan. Tampan sekali. Aishh apa yang kau pikirkan Soo Gun-ah. Andwae. Tapi aku heran setelah kejadian kemarin dia berubah sebaik ini padaku. Apa memang dia orang yang baik? Atau dia suka padaku? Atau dia hanya berpura pura baik? Ahh apa yang kau pikirkan Soo Gun-ah berpikirlah positif.
“Ya! Soo Gun-ah, kenapa kau memandangi wajahku seperti itu?” suaranya membuyarkan lamunanku
“Aniyo. Siapa yang mamandangimu. Jangan terlalu berharap kau.” Jawabku ketus.
“Kau lucu juga saat marah Soo Gun-ah. Hahaha”
“Mwo? Kau bilang apa?”
“Ahh aniyo.”
“Kojima.”
“Jeongmal So Gun-ah. Ini masakannya sudah matang. Ini dia Sup Kimchi ala Kim Yesung taraaaaa.” Dia meletakkan masakannya di meja makan.
Kami berduapun makan bersama. Sesekali aku kagum dengan hasil masakannya yang rasanya bisa dibilang tidak buruk.
“Eotte? Enak tidak?” tanyanya sambil memasang wajah berbinar.
“Hmm.. Tidak buruk juga. Kau hebat sekali bisa memasak makanan seenak ini. Tapi tetap aja kau tidak bisa mengalahkan masakan Eomeoniku. Hahaha”
“Ya! Kau ini sudah kubuatkan makanan. Tidak berterima kasih kah kau padaku?”
“Ne ne.. Kansahamnida Kim Yesung.. Puas?” jawabku sambil tersenyum.
“Ne cheonmaneyo Soo Gun-ah” jawabnya sambil nyengir kuda.
“Hmm apa kau ada kegiatan lain hari ini?” tanyanya padaku.
“Aku easa tidak ada. Waeyo?”
“Haa.. kebetulan sekali. Bisa kau temani aku sehari ini?” pintanya.
“Odie kayo?”
“Sudahlah ikut saja. Ne ne? Jeongmal…” pintanya melas.
“Ahh ne ne. Jakkaman aku mandi dulu.”
“Ne, ppalliyo”
Akupun meninggalkan Yesung di ruang makan. Dia mengelilingi ruang tamuku yang dipenuhi fotoku dan keluargaku. Setelah beberapa lama dia merperhatikan foto foto yang terpapang disana, tiba tiba matanya tertuju ke arah foto seorang 2 anak kecil yang berfoto bersama. Dan ada beberapa foto mereka berdua saat remaja. Dia memperhatikan lekat lekat foto namja yang disamping yeoja itu.
“Dia.. Kim Kibum?” gumamnya.
Foto itu membuat Yesung berfikir dan berusaha mencari tau tentang foto tersebut. Dia terus memandanginya. Tak lama kemudian aku muncul dengan setelan dress selutut berwarna pink dengan kerah berwarna putih dan tas kecil berwarna sama pula.
“Mianhe menunggu lama. Apa aku berlebihan?”tanyaku padanya diapun menoleh dan sedikit kaget dengan penampilanku yang tidak biasa.
“Ne gwaencahana kaj..” dia menghentikan omongannya saat menoleh padaku. Dia memberikan pandangan yang aneh padaku. Apa mungkin aku berlebihan ya?.
“Waeyo? Apa aku berlebihan?”
“A.. A.. Aniyo Soo Gun-ah. Kau.. Sangat berbeda sekali seperti di sekolah. Aku baru tau kau seperti ini..” jawabnya gugup.
“Ah keuroge? Kau ini berlebihan. Kajja kita pergi.”
“Oh ne ne kajja.”
Akupun masuk kedalam mobilnya. Aku masih penasaran dia akan membawaku kemana. Akupun tau. Di dalam mobil sesekali dia mengajakku berbicara lalu dia focus menyetir. Kadang sesekali pula dia bercanda dan mengejekku. Tanpa sadar kami menjadi akrab. Aku tak tau asal muasal bagaimana kami bisa menjadi sedekat ini. Setelah beberapa lama perjalanan, ternyata dia membawaku ke tempat kemarin sebelum mengantarku pulang. Aku heran kenapa dia mengajakku kemari. Kami pun duduk di sebuah bangku panjang yang mungkin bisa memuat sampai 3 orang, tapi kami hanya berdua saja. Jujur aku sedikit canggung saat bersamanya. Setelah duduk dia pergi untuk membelikanku minuman.
“Disana ada mesin minuman, kau mau pesan apa? Akan ku belikan.” Tanyanya sebelum pergi.
“Aku coklat panas saja.” Jawabku.
“Ohh ne. Jakkamanyo.” Diapun pergi meninggalkanku.
Setelah beberapa menit diapun kembali dengan dua gelas berisi coklat panas dan cappuccino.
“Kau tau aku sangat suka pergi ke tempat ini..” setelah beberapa lama kami tidak berbicara.
“Tempat ini memang bagus..” jawabku.
“Aku selalu kemari saat aku senang, sedih, dan sebagainya. Jika aku berada disini, aku merasa semua bebanku terasa ringan. Aku juga bingung kenapa bisa begini.”
“…..” aku hanya diam mendengarkannya.
“Aku ini kesepian. Aku sangat merinduka suasana keluargaku dirumah yang selalu bisa meluangkan waktunya untukku. Dan bisa mengajakku ke tempat ini.”
“Kau juga sering kemari dengan orangtuamu?” tanyaku.
“Ne. Kami selalu duduk di bangku ini. Karena bangku ini berada di tengah tepat danau itu berada. Kami bisa melihat pemandangan yang ada disekitar sini. Kadang kami juga saling bercanda.. Ah aku merindukan semua itu.”
Mendengar perkataannya barusan, aku sangat tersentuh dan membuang jauh jauh tentang semua penilaian negative tentangnya. Tidak tau kenapa aku melihatnya berbeda kali ini. Dia orang yang manis, sopan, lembut. Aku heran kenapa saat disekolah dia bersikap seperti itu.
“Mendengar ceritamu aku jadi teringat saat Abeojiku masih hidup. Kami selalu berusaha meluangkan waktu bersama. Walaupun dia sangat sibuk dengan pekerjaannya, baginya keluarga adalah nomor satu untuknya.”
“Kau beruntung masih memilikim keluarga seperti itu. Semua keluargaku sibuk dengan pekerjaannya. Yang menjadi temanku hanya Hyungku Kkoming.”
“Hyung? Kau punya kakak? Lalu Kkoming itu siapa?” tanyaku seperti orang bodoh. Semua orang disekolah tau kalau Yesung memiliki kakak yaitu Kangin.
“Mollaseo? Kangin Hyung. Dia Hyungku. Kkoming dia anjing peliharaanku. Hehe”
“Mwo? Kangin oppa?”
“Ne. Waeyo? Semua orang disekolah tau itu.”
“Oh ne. Arraseo.”
Kami berada di tamah itu cukup lama. Sampai tak terasa hari semakin sore. Akupun diantar pulang olehnya. Saat perjalanan pulang dia hanya diam dan focus menyetir. Walaupun sesekali dia hanya melirikku. Kamipun tiba dirumahku. Aku keluar dari mobilnya.
“Kansahamnida Soo Gun-ah kau sudah mau menemaniku hari ini. Hehe”
“Ne. Cheonmaneyo. Kau tidak ingin mampir dulu?”
“Ah tidak ini sudah sore sekali.”
“Baiklah aku masuk dulu yaahh”
“Jak.. jakkaman.”
“Umm waeyo?”
Tiba tiba sedikit mendekat padaku dan.. Tiba tiba dia mencium keningku lembut. Aku sangat terkejut. Mwo? Yesung menciumku? Apa ini? Ini?.
“Bogoshippo.. Sampai jumpa disekolah.” Dia pergi dan meninggalkanku yang masih termenung. Aku tidak menduga dia melakukan hal itu. Lagi lagi ini terjadi padaku setelah kejadian Kibum. Ahh maksud ini semua….
Malamnya aku menelepon Yong Jin untuk menemaniku dirumah.
“Yeoboseyo.. Yong Jin-ah apa kau sedang sibuk?”
“Ahh Soo Gun-ah. Ani. Waeyo?” jawabnya diseberang sana.
“Bisakah kau menemaniku untuk beberapa minggu? Eomeoniku sedang ke luar negeri. Aku kesepian Yong Jin-ah..”
“Ne. Jakkamanyo aku akan mengemasi beberapa baju dan bukuku.”
“Gomawo….”
“Ne cheonman”
“Baiklah kutunggu.”
Piiippp
Aku menunggu kedatangan Yong Jin yang sudah hampir setengah jam aku menunggunya. Dan tak lama dia datang.
“Soo Gun-ah. Mianhe tadi jalanan macet sekali. Jeongmal mianhe.”
“Gwaenchanayo. Baiklah letakkan dulu barang barangmu dikamarku aku tunggu disini.”
“Ne.”
Akupun berbincang bincang seperti biasanya. Kami selalu saja bercanda bahkan berdebat. Aku sangat senang dengan moment ini. Kami memang sahabat yang aneh hehe. Aku sangat beruntung memiliki sahabat seperti Yong Jin.
2 hari setelahnya kami kembali kesekolah kali ini aku tidak bersama Kibum karena aku kesekolah bersama Yong Jin. Aku juga sudah mengirim pesan padanya semalam. Saat kami sudah berada disekolah. Kami di kagetkan dengan kerumunan siswa perempuan yang berada dilapangan. Hanya menduga ini pasti gerombolannya Yesung –“. Aku sudah bosan.
“Ya! Soo Gun-ah ayo kita kesana aku ingin melihatnya.”
“Shireo. Kau saja aku akan ke kelas.”
“Ne. aku akan menyusul”
Yong Jin pun mencari tau apa yang terjadi disana. Dia memang sangat ingin tau. Setelah beberapa lama. Dia melihat seorang namja tinggi yang sedang duduk disamping oppanya. Ya Siwon oppa.
“Siwon oppa. Siapa yang disebelahnya itu? Diaaa.. tampan.”
“Chogi, apa kau tau siapa yang disamping oppaku?” tanyanya pada salah seorang murid yang berada di kerumunan itu.
“Mollaso? Dia murid baru dari kelas oppamu. Beruntung sekali kau memiliki oppa seperti dia.”
Murid baru.. Siapa namja itu sebenarnya? Yiong Jin masih memikirkan siapa dia. Saat jam istirahat Yong Jin buru buru pergi duluan.
“Soo Gun-ah , mianhe aku tidak bisa menemanimu aku harus bertemu oppaku.”
“Ne, gwaenchana. Kenapa kau? Terburu buru sekali?”
“Nanti saja aku ceritakan.”
Yong Jin pergi menemui oppa nya. Dan kebetulan saat di kantin dia sedang bersama dengan namja itu.
“Oppaaaa..” panggil Yong Jin sambil melambaikan tangannya ke oppanya itu.
“Ahh Yong Jin-ah. Kemarilah.”
Yong Jin pun menghampiri oppanya dan duduk disebelahnya.
“Kebetulan sekali kau menemuiku. Aku ingin perkenalkan seseorang padamu. Kenalkan dia dongsaengku.”
“Annyeong haseyo nan Lee Yong Jin imnida mannaseo bangapseumnida oppa.” Jawabnya sambil mengulurkan tangannya.
“Nan Cho Kyuhyun imnida. Nado Yong Jin-ssi”
“Panggil saja Yong Jin. Aku kan lebih muda darimu oppa.”
“Gwaenchana itu lebih sopan bukan?”
“Tapi…”
“Ne ne aku panggil kau Yong Jin. Siwon-ah adikmu ini manis juga ya hehe.”
“Mwo? Dongsaeng seperti ini dibilang manis? Haha. Kau jangan melebih lebihkan Kyuhyun-ah” tukas Siwon sambil tertawa.
“Oppaaaaa..” Yong Jin menjiwit tangan Siwon.
“Haha.. Aniyo dia memang manis.”
“Ne ne. Kau ini. Sifatmu ini dari dulu memang tidak pernah berubah Kyuhyun-ah.”
“Kalian sudah saling kenal?” Tanya Yong Jin bingung.
“Oh iya aku lupa memberi tahumu. Kyuhyun ini adalah sahabat baikku saat aku di sekolah menengah. Dia pindah ke Kanada saat kami masih di kelas 2.”
“Ohh begitu. Pantas saja kalian sudah akrab sekali. Oppa aku ke kelas dulu ya. Anyeong..”
Yong Jin pun ke kelas untuk menceritakan semuanya kepadaku.
“Soo Gun-ah..”
“Ya! Kau ini lama sekali.”
“Mianhe. Kami tadi berbincang banyak.”
“Memangnya ada apa sebenarnya.”
“Tadi di sekolah kita kedatangan murid baru. Dia ternyata adalah teman oppa ku yang sudah lama tak bertemu.”
“Oh begitu. Yong Jin-ah..” belum sempat aku meneruskan ponselku tiba tiba bergetar. Ada sebuah pesan masuk dari Kibum.
“Soo Gun-ah nanti malam apa kau sedang ada dirumah? Aku sangat merindukanmu hehe.. Bolehkah aku kerumahmu? Kudengar dirumahmu juga ada Yong Jin.. Wah pasti seru. Baiklah sampai bertemu nanti malam..
Bogoshippo ^^
Sender : Kim Kibum
“Nuguya?”
“Kibum. Katanya dia ingin kerumah.”
“Waah kebetulan sekali dia datang. Aku rindu dengan candaannya haha.”
Beberapa menit kemudian ponselku kembali bergetar. Kali ini bukan dari Kibum.
Ya! Soo Gun-ah. Bisakah nanti malam kau temani aku taman lagi? Aku sangat ingin berbincang denganmu. Jika kau sedang sibuk, kabari aku lagi ya.
Sender : Kim Yesung
Dia.. Ada apa lagi ini?
To be continued…
Caahhh gimana? Baguskah? Hehe please comment yahh.. mianhe kalo agak gajelas.. Ditunggu ya part 5 nyaaa.. Kansahamnida ^^
septiadwieky
Weirdo girl's diaries 